Selasa, 23 Oktober 2012

Apa yang kamu syukuri hari ini ?







Aku sangat bersyukur ketika terbangun di pagi hari, bisa kembali merasakan matahari, bisa bertemu kembali dengan orang-orang tersayang masih dengan keadaan yang sehat, di rumah yang nyaman. Aku sangat bersyukur ketika melihat orang-orang yang harus tinggal di emperan toko, di pinggir jalan, sedang aku masih punya tempat tinggal yang nyaman. Aku sangat bersyukur ketika melihat anak-anak jalanan yang harus berlarian menjual koran di lampu merah, sedang aku masih memiliki pekerjaan yang bagus, Aku sangat bersyukur ketika melihat kakek-kakek renta yang masih harus berjualan susu di terik matahari, sedang aku masih muda,kuat dan sehat. Aku sangat bersyukur melihat tukang sol sepatu yang harus berpanas-panas dengan penghasilan yang tidak seberapa sedang aku bisa kerja dengan nyaman di ruangan berpendingin. Setiap kali melihat mereka hati ini terasa basah, dan diam-diam aku berdoa “ Tuhan jagalah mereka, berikan mereka rejeki yang berlimpah “  dan selalu datang khayalanku, andai aku bisa mengulurkan tanganku untuk mereka semua. Dan terasa diri ini begitu kecil, sehingga tak sanggup melakukan apa-apa. Andai aku punya uang melimpah...

 Aku sangat bersyukur dengan semua yang aku miliki, fisik yang sempurna, kesempatan untuk bisa kuliah ( dulu terasa mimpi ), keluarga yang hangat, teman-teman yang mengisi hari-hariku. Juga ketika aku bertemu dengan orang-orang baru di perjalanan hidupku. Aku ingin dan ingin selalu bersyukur atas apa yang Alloh berikan padaku, besar.. kecil..  kebahagiaan.. kegagalan, semuanya.... meski kadang aku hanya bisa berterimakasih di dalam hati, dalam diam ataupun dalam doa-doaku. Aku jadi teringat sajak kecil yang sering aku baca sebelum tidur di masa-masa SMP

Ma’afkan saya, Tuhan
Baru kali ini sempat mengingatMu
Maafkan saya, Tuhan
Mungkin besuk aku lupa lagi
Aku akan tidur
Mungkin beberapa jam saja
Kini terserah padaMu
Nasibku terlena di pangkuanMu

Aku tahu Engkau tak kan tidur
Dan tak kunjung lupa
Oleh karena itu
Sebelum tidur kuminta padaMu
Apa saja yang baik
Untukku..
Dan untuk siapa saja..

Ehm..
Barangkali Engkau tertawa
Tapi betapapun
Maafkan aku

Di stiap ucap syukur yang aku temukan, aku berharap bisa menemukan sesuatu, bisa melakukan sesuatu buat orang lain, yach meskipun sedikit..





Membuka Diri, Menciptakan Pribadi Penyayang






Membuka diri terhadap orang lain (self disclosure) itu ibarat mata uang, memiliki dua sisi. Di satu sisi berarti memasuki hubungan yang lebih matang. Di sisi lain, terdapat risiko dicemooh dan dikhianati. Bagaimanapun, self disclosure merupakan isyarat berkembangnya hubungan yang sehat yang perlu dikelola. Dalam suatu hubungan antar pribadi dimulai bila dua orang yang berhubungan mulai saling membuka tentang dirinya. Bila kedua pribadi sudah saling membuka diri, maka kedua pribadi tersebut akan saling memahami, atau tercipta suatu kondisi ”saya memahami anda, dan anda memahami saya ”. Dalam pergaulan sehari-hari, khususnya interaksi yang terjadi di kampus maupun di masyarakat tempat kita berada sering dihadapkan pada situasi yang mengharuskan kita untuk berkenalan dan membuka diri dengan orang lain. 

Membuka diri merupakan suatu tindakan menyatakan bagaimana seseorang menanggapi situasi saat ini dan memberikan sejumlah pengalaman-pengalaman berdasarkan pemahaman dirinya saat itu. Membuka diri merupakan kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri, sehingga dapat melakukan respon yang tepat terhadap tuntutan yang muncul dari dalam maupun dari luar. Keterbukaan diri di sini tidak sekedar bermaksud mengungkapkan kehidupan masa lalu seseorang semata, tetapi lebih dari itu, untuk meningkatkan kwalitas hubungan seseorang. 

Di dalam membuka diri diperlukan kejujuran masing-masing individu yang berinteraksi. Membuat suatu pengakuan pribadi secara jujur dan tulus tentang masa lalunya dapat membentuk keintiman perasaan dalam suatu hubungan. Suatu hubungan yang baik dan telah tercipta keintiman pada seseorang, akan menciptakan keterbukaan seseorang pada peristiwa-peristiwa yang pernah dialaminya atau segala apa yang orang lain pernah katakan atau lakukan di masa lalunya. Bila kita secara sengaja dan jujur, tulus memberikan informasi yang benar tentang diri kita kepada orang lain, berarti kita telah membuka diri dengan orang lain. Misalnya, ketika anda duduk di ruang tunggu pemberangkatan bus di terminal, sebelah anda ada seseorang, dan kemudian anda mengajak bercakap-cakap. Di dalam proses percakapan, anda memberitahukan informasi nama, alamat tinggal, pekerjaan, arah tujuan mau pergi kemana, dan hal-hal lain mengenai diri anda, berarti secara tidak langsung anda sudah membuka diri. 

Apabila di dalam suatu proses interaksi antar individu, kedua belah pihak induvidu memberikan informasi secara jujur, tulus dan saling terbuka, maka akan menghasilkan suatu proses hubungan yang efektif. Tetapi sebaliknya jika informasi-informasi yang disampaikan salah satu atau bahkan keduanya adalah informasi yang tidak benar, atau tidak jujur berarti komunikasi tersebut tidak efektif dan tidak akan bertahan lama. 


Mengapa Membuka Diri Penting ? 

Ada sejumlah alasan yang menyebabkan anda perlu membuka diri kepada orang lain, yaitu dengan membuka diri, orang lain akan lebih mengenal diri anda, dan hubungan akan terasa lebih dekat, begitu pula sebaliknya. Keterbukaan diri menentukan sejauh mana orang lain menyukai diri anda. Keterbukaan diri merupakan suatu proses saling mengungkapkan diri, siapa dan bagaimana diri masing-masing terlibat didalamnya. Di dalam proses saling membuka diri, terjadi hubungan antar pribadi yang semakin lama semakin erat. Diantara orang-orang yang membuka diri, terjadi pemahaman atas kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal ini akan menimbulkan perasaan saling menyukai. 

Saling membuka diri mendorong terjadinya saling mempercayai antara kedua individu yang berinteraksi. Apabila orang-orang saling bertukar informasi tentang siapa dirinya, dan saling mendukung terjadinya keterbukaan diri, maka akan terbentuk perasaan aman untuk saling membuka diri, dan pada akhirnya tercipta perasaan percaya satu sama lain. Jadi rasa saling mempercayai tidak muncul begitu saja, tetapi berkembang secara bertahap.Informasi tentang diri membuat orang lain memiliki gambaran yang tepat tentang diri anda. Mengungkapkan tentang siapa diri anda secara tepat dan benar, akan membantu orang lain memahami diri anda. 

Informasi tentang diri juga membuat anda memahami diri anda sendiri dan memiliki konsep diri yang positif. Sebelum mengungkapkan kepada orang lain tentang siapa diri anda sebenarnya, terlebih dulu perlu mengetahui tentang diri anda. Proses memahami diri sendiri membantu orang mengetahui apa kelebihan dan kekurangannya. Semakin baik dan tepat pemahaman seseorang terhadap kelebihan dan kekurangannya, berarti semakin kuat konsep dirinya. 


Menyadari Diri Sendiri ( selff - awareness) 

Apabila masing-masing individu saling menyadari keberadaan dirinya, memahami dan mengenali siapa dirinya, menerima diri apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangan, maka akan dihasilkan suatu hubungan antar pribadi yang berkualitas, yaitu hubungan yang tulus, jujur, terbuka, dan tidak dibuat-buat. 

Kemampuan menyadari diri sendiri tergantung pada seberapa besar umpan balik (feedback) yang diberikan oleh orang lain. Sedangkan kualitas umpan balik yang diberikan orang lain pada seseorang sangat tergantung pada seberapa jauh orang tersebut membuka diri. Untuk meningkatkan hubungan yang efektif seseorang harus menyadari segala konsekuensi dari perilaku yang dilakukannya dan mampu memutuskan bentuk konsekuensi yang diinginkannya. 

Sebelum seseorang mampu memberikan umpan balik, sikap terbuka terhadap masukan dari orang lain harus sudah dimiliki orang tersebut. Seseorang harus mengembangkan perspektif berfikir bahwa masukan dari orang lain sangat penting bagi perkembangan diri. Karena setiap perilaku akan dipersepsikan secara berbeda oleh orang lain. Selain itu, umpan balik sangat berguna untuk mengukur apakah sebuah perilaku sudah efektif menurut orang lain. Dengan pemahaman ini seseorang diharapkan bersikap terbuka terhadap setiap masukan yang diterimanya. Untuk itu ada beberapa sikap yang harus dimiliki pada seseorang agar mampu menerima masukan (feedback) secara terbuka: 

1. Berfikir positif 

Jika anda menerima masukan, fokuskan pada hal-hal yang positif. Sebaliknya menghindari pikiran negatif ketika orang lain memberi masukan pada anda, sebab pikiran ini akan mendorong anda untuk bersikap defensif dan tertutup. Anda berprasangka bahwa orang lain meremehkan anda, ingin membuat malu, atau menghakimi. Anda harus memahami bahwa jika ada orang yang memberikan masukan, berarti mereka memperhatikan diri anda dan ingin mendorong anda menuju ke arah yang lebih positif . 

2. Pahami intisari dari masukan 

Setiap masukan yang disampaikan orang lain, pahami intisari atau makna dari masukan tersebut. Hindari sikap masa bodoh terhadap masukan yang diberikan.3. Sadari bahwa semakin banyak masukan yang diterima semakin baik bagi anda. Prinsip ini merupakan hal yang penting untuk dipahami, karena di dalam diri seseorang terdapat bagian-bagian yang tidak diketahui atau disadari, akan tetapi hal tersebut justru bisa dipahami oleh orang lain. 

4. Minta masukan pembanding dari orang lain 

Untuk lebih akurat dan obyektif, kadang-kadang anda perlu juga meminta masukan pembanding dari beberapa orang, sebab pengamatan dari beberapa orang akan lebih akurat dibandingkan hanya dari satu orang.Di dalam suatu proses interaksi, selalu ada tindakan menerima masukan dari orang lain dan memberi masukan pada orang lain. Masukan yang diberikan kepada seseorang harus berfokus pada upaya membantu seseorang agar nantinya bisa berubah menjadi lebih baik, dan bukan sekedar hanya mengkritik semata. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan feedback , yaitu ; 

1. Umpan balik ditujukan pada perilaku, bukan pada pribadinya. Kita memberikan umpan balik pada tindakan yang dilakukannya. 

2. Umpan balik diungkapkan secara deskriptif, bukan sebaliknya dalam bentuk penilaian dari sisi baik buruknya tindakan tersebut. 

3. Umpan balik dipusatkan pada perilaku yang spesifik, bukan perilaku yang abstrak, sehingga merujuk pada suatu tindakan yang spesifik yang dilakukan beserta situasi yang melingkupinya. 

4. Umpan balik harus diberikan sesegera mungkin, Jika umpan balik ditunda maka semakin kurang manfaatnya. (here and now). 

5. Umpan balik diberikan dalam upaya berbagi perasaan dan pemikiran. Bukan dalam bentuk nasihat atau menggurui. 

6. Dalam memberikan umpan balik jangan memaksakan pada orang lain. Umpan balik harus mengabdi pada kepentingan penerima, bukan kemauan di pemberi. 

7. Umpan balik tidak disampaikan secara bertubi-tubi sampai melebihi batas kemampuan penerima untuk memahami. Umpan balik diberikan untuk menolong orang lain berkembang, bukan untuk memuaskan hasrat menasehati orang lain. 

8. Umpan balik diarahkan pada tindakan yang dapat diubah oleh orang bersangkutan. Bukan sebaliknya pada ciri-ciri sifat yang sudah melekat sehingga sulit dirubah 


Bagaimana Membuka Diri Dengan Tepat ?

Ketika seseorang membuka diri harus memperhatikan aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal yaitu aspek dalam diri seseorang tentang bagaimana menampilkan dirinya pada orang lain ketika berinteraksi. Kemampuan menampilkan diri itu meliputi ; kepercayaan pada diri sendiri, cara berpakaian, sikap, postur tubuh, kontak mata, intonasi suara, dan bahasa tubuh serta keseluruhan kemampuan dalam menyampaikan pesan. Sedangkan aspek eksternal meliputi ; situasi saat itu, norma sosial, dan kepada siapa orang yang dihadapi, apakah orang tua, pimpinan, teman sejenis kelamin, teman beda jenis kelamin, tetangga, kolega, konsumen, atau orang asing yang belum dikenal. Seseorang yang akan membuka diri harus dilakukan secara bertahap keluasannya dan kedalamannya sesuai dengan perkembangan dan intensitas hubungan antar pribadi tersebut. Oleh sebab itu, membuka diri harus dilakukan secara tepat. Keterbukaan diri dianggap tepat bilamana : 

1. Dilakukan secara bertahap seiring dengan perkembangan hubungan antarpribadi. Semakin lama suatu hubungan, menjadikan orang-orang yang terlibat didalamnya semakin terbuka satu sama lain. 

2. Dilakukan secara timbal-balik. Artinya orang-orang yang terlibat dalam hubungan antarpribadi saling terbuka satu sama lain. Tidak hanya seorang diri saja yang membuka diri, sedangkan yang lainnya menutup diri. 

3. Berkenaan dengan apa yang sedang terjadi pada diri anda, dan apa yang sedang terjadi pada hubungan antara orang-orang yang terlibat di dalam keterbukaan diri tersebut. 

4. Menjadikan hubungan antarpribadi tersebut menjadi semakin baik 

5. Mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan dari keterbukaan diri pada orang lain tersebut, dan kepada siapa anda membuka diri ? 

6. Mempercepat berlalunya krisis, bila terjadi masalah dalam hubungan antar pribadi. 

7. Secara berangsur-angsur membuka diri dilakukan dari tingkat terbawah atau informasi yang sifatnya umum, seperti ; informasi hoby, olah raga, sekolah, dan liburan. 

Terbuka dengan orang lain diawali dengan proses menyadari siapa anda. Kesadaran diri akan menimbulkan pemahaman diri ”siapa saya”. Artinya seseorang akan semakin memahami siapa dirinya, bagaimana dirinya hidup, kelebihan dan kekurangan, sehingga dengan pemahaman diri ini seseorang akan muncul penerimaan diri secara utuh tanpa penyangkalan. Pada dasarnya membuka diri dapat dilakukan secara verbal dan non-verbal. Berikut ini adalah cara membuka diri secara verbal : 

1. Menggunakan kata ”saya”. 

Ungkapkan kepada orang lain tentang apa yang anda yakini, apa yang anda percayai, apa yang anda pikirkan. 

2. Menggunakan kalimat bahasa yang jelas 

Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh orang lain. Hindari penggunaan kalimat yang berbelit-belit dan bermakna majemuk atau ganda untuk menghindari intepretasi yang bermacam-macam. 

3. Menggunakan pernyataan langsung. 

Penggunaan pernyataan langsung menggambarkan kondisi nyata yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan saat itu. Ketika membuka diri hindari penggunaan pernyataan tidak langsung. 

4. Menggunakan kalimat bahasa yang lengkap dan tepat. Penggunaan kalimat bahasa yang lengkap lebih mudah untuk dipahami maknanya. 

5. Jangan menggunakan kalimat bahasa yang terpotong-potong dan penggunaan kata-kata yang tidak ada maknanya. Penggunaan kalimat yang terpotong-potong akan menghambat pemahaman makna yang di sampaikan, sehingga interaksinya menjadi tidak efektif. 

6. Jangan mengunakan pernyataan yang maknanya menyinggung perasaan orang lain, karena akan menyakiti orang lain dan akan membuat hubungan menjadi renggang. 

Berikut ini adalah cara membuka diri secara non-verbal : 

1. Menggunakan bahasa tubuh secara wajar, santai, pandangan ke obyek, dan tidak dibuat-buat. Duduk tegap, santai menimbulkan kesan bahwa anda orang yang terbuka. 

2. Menggunakan bahasa tubuh secara spontan, tepat, dan tidak dibuat-buat.Penggunaan bahasa tubuh yang spontan, tepat, dan tidak dibuat-buat menunjukkan ketulusan dan kejujuran seseorang dalam membuka diri. 

4. Menggunakan kontak mata secara wajar. Wajar berarti pandangan tidak melotot, melirik, atau tatapan-tatapan lain yang bisa menimbulkan kesalahpahaman. Tatapan mata menuju ke arah obyek bicara secara wajar. 

5. Ekspresi wajah yang responsif dan positif. Keseluruhan penggunaan bahasa tubuh yang ditunjukkan melalui ekspresi wajah dapat menekankan sikap kepedulian dan keterbukaan. Senyuman, kontak mata, yang positif dan responsif menunjukkan kesediaan untuk membuka diri. 


Mengembangkan sikap penyayang 

Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yang selalu bergejolak keinginannya untuk melepaskan beribu-ribu kubik air bening yang membuncah dari dalamnya tanpa pernah habis. Kepada air yang telah mengalir untuk selanjutnya menderas mengikuti alur sungai menuju lautan luas, mata air sama sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali. 

Sama pula seperti pancaran sinar cerah matahari di pagi hari, dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinarnya tanpa henti, dan sama pula, matahari tidak mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah terpancar kembali pada dirinya. Seharusnya seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita, ia benar-benar melimpah terus tidak pernah ada habisnya. 

Tidak ada salahnya agar muncul kepekaan kita menyayangi orang lain, kita mengawalinya dengan menyayangi diri kita dulu. Menyayangi diri adalah suatu perbuatan / tingkah laku yang bertujuan akhir untuk menyayangi dan melindungi diri kita sendiri dalam konotasi yang positif. Tentunya untuk memiliki sifat seperti ini tentu tidak mudah, sebab kita harus selalu waspada dan memperhatikan hal-hal yang terjadi disekeliling kita, selalu belajar dari pengalaman-pengalaman orang lain maupun diri sendiri 


Membuka Diri (Self-Disclosure), mencipta pribadi yang penyayang 

Dengan kita membuka diri kepada orang lain, dengan kita bisa memahami orang lain maka akan lebih mudah kita menyayangi orang lain. Sikap sayang akan tumbuh dengan sendirinya seiring dengan waktu. Kasih sayang juga seperti bunga, apabila cukup air dan cukup sinar matahari maka dia akan tumbuh dengan cantik. Dengan keterbukaan makan keintiman hubungan akan tercipta maka kasih sayang akan mempererat. 

Demikian pula dengan orang yang mau membuka diri mereka kepada kita, maka kita akan semakin dekat, semakin sayang kepada mereka. Dua hal ini sangat erat hubungannya. Semakin kita bisa saling memahami, kasih sayang akan tumbuh semakin subur.Maka bila ingin mengembangkan sikap penyayang pada diri kita, setidaknya kita harus mau membuka diri kepada orang lain, bersikap hangat dan teduh akan membuka peluang adanya hubungan, seperti persahabatan, maka kasih sayang akan mengikuti setelahnya. 








Telaga Sarangan, Sebuah Lukisan Tuhan


Senja selalu saja indah, tak peduli dimanapun kita berada, semburat jingga mewarnai langit, pelan mentari berganti pekat, dan disini kabut turun perlahan-lahan, menghembuskan aroma dingin. Kabut menyusup pepohonan, bangunan-bangunan, gerobak-gerobak pedagang lalu dingin menyergap kulit. Saya merapatkan baju hangat. 

Sekejap saja, tapi keindahan lain seolah berganti posisi. Ketika gelap mulai merajai langit, pendar lampu-lampu menciptakan ribuan kerlip, air telaga memantulkan warna serupa cahaya aslinya. Dan di bawah sana lampu-lampu dari rumah penduduk terhampar seperti ribuan kunang-kunang. Berebut ingin berbagi kehangatan. 


 


Telaga Sarangan 

Telaga Sarangan berada dikaki Gunung Lawu, sebuah gunung api aktif yang terdapat di desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Daerah ini merupakan perbatasan antara Propinsi Jawa Timur Dan Jawa Tengah. Udara disini sangat dingin, sekitar 16 -17° C. Kabut sering turun pada pagi dan sore hari. Kadang berhembus tipis dibawa angin, tak jarang bergulung-gulung dan pekat. Udara dingin inilah yang membuat penduduk sekitar telaga Sarangan sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani sayur mayur, bunga dan palawija. Persediaan air yang melimpah dengan kondisi iklim yang dingin membuat sayur mayur tumbuh subur. Sawah-sawah di sekitar telaga seperti permadani hijau, berhias terasering berkelok-kelok. Ada selada, bawang merah, kol, wortel, kentang, kacang, cabe, dan masih banyak sayur mayur yang lain. Sedangkan petani bunga memilih melati, mawar, anyelir dan suplir-suplir yang cantik. 

Telaga Sarangan sangat jernih, air telaga berwarna kehijau-hijaukan, karena telaga ini berlatar belakang hutan Gunung Lawu yang lebat. Telaga ini sanggup memenuhi kebutuhan air satu wilayah kabupaten. Jika musim penghujan maka air akan penuh sampai pengunjung dapat bermain air dari tepian telaga, tapi jika musim kemarau air telaga akan sedikit surut. Meskipun begitu bisa dipastikan warga masyarakat tidak akan kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan irigasi. Air telaga dialirkan melalui pos-pos air bersih yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ), untuk kemudian dialirkan ke masyarakat. Tetapi hingga saat ini telaga ini belum diketahui pasti berapa kedalamannya. Beberapa kali penyelam melakukan pengukuran tidak menemukan dasar telaga, menurut keterangan warga setempat, dasar telaga ini berupa kerucut, sehingga susah untuk dilakukan pengukuran. 


Pulau tak berpenghuni 

Di telaga ini kita juga menemukan sebuah pulau. Seperti pulau Samosir di tengah danau toba. Pulau ini tidak berpenghuni. Dari tepian telaga terlihat seperti hutan kecil yang rimbun karena pepohonan. Dulu pengunjung bisa menyeberang ke pulau ini melalui sebuah jembatan. Tetapi lama kelamaan pulau ini dijadikan sebagai tempat pemujaan syetan untuk mencari kekayaan, maka untuk menghindari kegiatan musyrik tersebut jembatan ini kemudian diputus oleh warga sekitar. 

Sebenarnya tanpa akses jembatanpun, pengunjung yang ingin menikmati keindahan pulau tersebut dari dekat masih bisa dilakukan. Dengan menyewa speedboat dengan tarif Rp. 40.000,- satu kali mengelilingi telaga, pengunjung bisa meminta kepada tukang perahu/speedboat untuk singgah ke pulau tersebut, tapi hal ini tidak disarankan untuk anak kecil, karena akan mengalami kesulitan untuk naik ke pulau tersebut dari perahu. 





Menikmati Telaga Sarangan dari ketinggian 

Sensasi yang luar biasa saya rasakan ketika menikmati keindahan telaga ini dari ketinggian, hanya dengan berjalan kaki sekitar 200-300 meter, di pinggir jalan raya yang merupakan akses tembus ke Solo, banyak warung-warung berjajar di pinggir jalan. Warung-warung ini ada yang menjual indomie, jagung bakar, bakso, maupun sate kelinci yang merupakan makanan khas. Kita bisa bersantai sambil menikmati pemandangan telaga dari atas. Sungguh luar biasa cantik! Seperti lukisan-lukisan yang biasa kita temukan galery-galery. Hanya saja pelukisnya yang berbeda. 

Saat itu pagi menjelang siang, langit begitu biru, awan-awan meramaikan langit, air telaga begitu tenang, bening dan kehijauan. Sesekali perahu-perahu melintas, menimbulkan riak-riak berbuih di belakangnya. Gunung-gunung dan bukit-bukit seolah memagari telaga. Dimana-mana terlihat begitu hijau, hanya atap rumah-rumah penduduk yang terlihat seperti kotak-kotak berwarna bata. Angin semilir, kehangatan mentari tak bisa mengusir dingin. Dan waktu seolah melambat, ketika saya membiarkan diri menyerap semua keindahan. Sungguh ingin sekali rasanya bisa tinggal di tempat seperti seindah ini. 



Sate Kelinci 

Hari beranjak siang ketika saya mulai merasakan lapar. Saya memang sudah penasaran dengan sate kelinci yang merupakan makanan khas disini. Sebenarnya membayangkan binatang yang lucu yang memiliki hidung pink ini saya tidak tega. Tapi rasa penasaran membuat saya memberanikan diri, daripada sudah datang jauh-jauh dan menyesal nanti. 

Sate ini disajikan dengan lontong. Berbumbu kacang dengan rasa pedas dan manis, khas rasa masakan Jawa Tengah, meskipun masih merupakan wilayah Jawa Timur tapi masakan dan logat bahasa warga masyarakat sini lebih cenderung ke Jawa Tengah. Bukan itu saja adat-istiadat seperti pesta perkawinan juga memakai adat Keraton Jogjakarta atau Keraton Solo. Kembali ke sate kelinci, rasanya hampir seperti sate ayam, tapi tekstur dagingnya lebih halus dan hampir tanpa serat. Aromanya juga lebih wangi. 

Untuk minum, saya memesan wedang ronde, kalau yang ini sama seperti wedang ronde yang biasa kita temui. Hanya perbedaannya wangi dan rasa jahenya lebih kuat. Mungkin karena udara yang dingin, jadi jahe diharapkkan bisa menghangatkan badan. 



Upacara Larung Tumpeng dan Bersih Desa 

Upacara Larung Tumpeng ini juga merupakan penarik wisatwan paling tinggi, bahkan pada saat digelar upacara ini banyak wisatawan asing yang datang berkunjung. Upacara Larung Tumpeng dilakukan setiap satu tahun sekali biasanya pada bulan Syuro ( Muharram) , bersamaan dengan upacara bersih desa. Dalam upacara ini semua warga desa terlibat, ibu-ibu sibuk menyiapkan masakan, bapak-bapak sibuk menghias tumpeng raksasa yang akan di larung ke dalam telaga. 

Tumpeng raksasa ini biasanya dibuat dari anyaman atau kardus sebagai bentuk dari kerucutnya, baru kemudian dilapisi dengan nasi, sedangkan hasil bumi warga sekitar selama satu tahun menjadi hiasan di dasar tumpeng, sayur-mayur, palawija dan hewan ternak. Tumpeng ini lumayan berat, biasanya membutuhkan 4-6 laku-laki dewasa untuk mengangkatnya. 

Setelah semua perlengkapan siap, maka tumpeng akan dilarung (ditenggelamkan) ke Telaga Sarangan. Berbagai hiburan masyarakat setempat meramaikan acara ini, seperti Reog Ponorogo dan tarian-tarian tradisional lain. Biasanya pada malam harinya, acara akan dilanjutkan dengan syukuran semua warga, memanjatkan syukur kepada Tuhan atas anugrah rejeki dan kemakmuran yang diberikan. 


Petani Sayur 

Biasanya kita menemukan sayur-sayuran segar di supermarket atau di pasar. Kita tidak pernah tahu gimana cara menanam, merawat dan memanennya. Jika kebetulan berlibur seharian disini, sore hari kita bisa menyempatkan diri melihat ke sawah-sawah penduduk sekitar telaga. 

Sore ini saya melihat dari dekat petani yang memanen kol (kubis). Kol-kol berjajar rapi dan lucu, daunnya merekah dengan bulatan-bulatan besar di tengahnya. Cara memetiknya menggunakan pisau, dengan membersihkan beberapa lembar daun luarnya. Saya juga menemukan kol yang terserang hama ulat, daun-daunya rusak dan tidak dapat membulat. 

Ada juga petani melon, tanah-tanah yang berbentuk galengan diselimuti dengan plastik-plastik transparan, tujuannya mencegah melon busuk. Saya juga menemukan petani yang sedang memanen tomat, buahnya bergerombol, dan mulai memerah. Saya tak bisa menahan diri untuk tidak mencicipi satu. 

Penduduk disini ramah-ramah dan senang sekali berbagi cerita. Bahasa mereka juga santun, dan sangat minim prasangka pada pengunjung seperti saya. Meskipun kulit terbakar matahari tapi rona ketulusan terpancar jelas dari mata mereka. Senang sekali menemukan oase-oase segar seperti ini. 

Akhirnya saya pulang ke penginapan dengan sekeranjang sayur-sayur segar, pikiran yang segar dan udara segar yang mengisi paru-paru saya. 




Hotel dan Penginapan 

Sangat mudah menemukan penginapan di sini, sejak di kecamatan Plaosan kita sudah bisa menemukan hotel mulai dari hotel melati sampai hotel berbintang tiga. Untuk hotel melati kita dapat menyewa dengan harga antara Rp. 75.000,00 – Rp. 250.000,00 tergantung tempat, dan fasilitasnya. Sedangkan hotel berbintang tiga kita dapat menyewa sekitar Rp. 300.000 – Rp. 400.000,00. 


Oleh-oleh khas 

Selain sayur-sayur segar, banyak oleh-oleh dan makanan khas yang dapat kita jadikan sebagai buah tangan. Untuk makanan, kita dapat menemukan madumongso, krupuk puli, bumbu kacang dan brem. Sedangkan kerajinan, di Magetan ada kerajinan kulit yang memproduksi tas, sepatu, dompet, sandal, dll dengan harga dan kwalitas yang menarik. Produksi dari home industri di Magetan dijual oleh pedagang-pedagang di tepi-tepi telaga. Meskipun home industri, kwalitasnya tidak mengecewakan, bahkan untuk jaket dan tas sudah mulai merambah pasar ekspor.






Naik Apa Habis Berapa? 

Telaga Sarangan dapat kita akses dari Solo, dari terminal Solo kita bisa baik bus kecil jurusan terminal Tawangmangu dengan biaya sebesar Rp. 15.000,00. Dari terminal Tawangmangu disambung dengan angkutan berupa mobil kecil dengan biaya sekitar Rp.10.000,00. Akses jalan sudah sangat mudah, apalagi ada jalan tembus yang baru saja dibangun. Selain itu sepanjang perjalanan kita juga bisa menikmati pemandangan yang indah, jalan berkelok-kelok naik turun, pinus-pinus berjajar di hutan kiri dan kanan. Sesekali kita juga bisa menemukan bunga matahari hutan yang cantik disela-sela rumpun perdu. Mobil ini langsung mengantarkan ke telaga Sarangan. 

Sedangkan dari arah Surabaya, kita bisa naik bus jurusan Jogjakarta/Solo, atau langsung bus jurusan Magetan dengan biaya Rp. 19.000,00. Lalu turun terminal Magetan, dari terminal Magetan naik angkutan langsung ke Telaga Sarangan, dengan biaya sekitar Rp. 7.000,00. 

Meskipun letaknya di kaki gunung, tapi akses jalan sudah sangat mudah. Apalagi banyak pendaki-pendaki dari luar daerah yang sering kesini, untuk menaklukan puncak Lawu. 









Rabu, 17 Oktober 2012

Arca Dwarapala - Penjaga Kerajaan


Kali ini perjalanan saya sampai di kota Malang



Pada zaman kerajaan Singasari masih berjaya,arca ini adalah penjaga pintu gerbang kerajaan, dengan ukurannya yang very big, seperti menunjukkan keagungan kerajaan Singasari pada waktu itu, arca ini ada di sebelah kanan dan kiri, uniknya.. Setiap saya datang kesini, pengunjung 90% adalah wisatawan asing, minim sekali wisatawan lokal, mereka menyentuh arca dengan sorot kekagumannn... Entah knpa sepertinya wisatawan lokal tdk tertarik dngn peninggalan sejarah ini..

Pdhl jika kita fikirkan,pada saat itu gmna dngn proses pembuatannya? Diangkat dngn apa batu sebesar itu? Tidak ada yang tahu pasti karna tdk ada pnjelasan apapun dr penjaga..
Indonesia bukan hanya tanah yang kaya, tapi juga kaya akan sejarah.. Sayang msh sedikit sekali yang peduli.


Arca Dwarapala



Senja di Rembang


Senja selalu indah dimanapun tempatnya, warna jingga memenuhi langit, keemasan. Burung-burung kembali ke sarang,  petani bergegas, kerbau pulang ke kandang, moment-moment menakjubkan yang hanya bisa kita temukan di sudut sebuah desa.

Senja di sudut desa Rembang, Jawa Tengah
















Green Canyon versi Indonesia


Beberapa waktu yang lalu saya terpesona dengan keindahan Sang Perawan, Pantai Tanjung Papuma,maka ketika ada tawaran kembali ke Green Canyon versi Indonesia dengan segera saya iyakan. Sebenarnya saya kurang menyukai laut, pantai. Menurut saya laut selalu menyimpan aura mistis yang sulit saya jelaskan, tapi berjalannya waktu laut ternyata memiliki keindahan seperti gunung-gunung yang ingin saya daki. Keindahan dengan sentuhan yang berbeda tentunya. Dan inilah hasil dari perjalanan kali ini














Kami juga menyeberang, menyelam, bahkan dari kedalaman 3 meter kita sudah bisa melihat ikan dan karang-karang yang indah.

Eksotisme Sang Perawan


“ Apa aku harus lari ke hutan kemudian belok ke pantai?


Seketika saya inget penggalan puisi ini dan berdecak kagum sepanjang jalan, didepan saya jalan berkelok eksotis, dengan aspal yang mulus tanpa lubang, kiri kanan hutan jati dengan semak-semak dan perdu di sisi-sisi luarnya. Hening, langit pekat dan bertabur bintang. Dekat, seolah saya bisa memetik satu bintang. Ditingkahi sorot lampu mobil, rumpun-rumpun mawar hutan merekah di perdu-perdu hijau. Merah, minoritas dan mempesona. Saya seperti anak umur 3 tahun menemukan permen. Jika tidak ingat ini tengah malam di pelosok hutan Jawa Timur, saya pasti keluar mobil dan beraksi bak fotografer dunia. Darah fotografer amatiran saya bergejolak. Berkali-kali saya menyebut nama Tuhan, Subhanalloh, sungguh saya terpesona!









Dan sepertinya keindahan itu belum cukup, didepan saya di pinggir hutan saya melihat rumah mungil, dengan desain minimalis, di tamannya saya melihat berjajar bunga matahari , dan terus rumah-rumah mungil itu kami temui setiap beberapa meter, mungkin itu rumah singgah penjaga perhutani. Udara dingin dan suasana masih hening, ditingkahi bunyi binatang malam yang tidak pernah saya dengar di Jakarta. Sungguh saya terjebak dalam histeria suka yang menyala-nyala, apalagi kondisi jalan yang berkelok-kelok dan naik turun begitu mendebarkan, sampai kemudian kami temukan gapura “Selamat Datang Pantai Tanjung Papuma”. 

Sunrise di Siti Hinggil
Hari masih pagi, warna tanah, hijau lumut, pasir putih dan buih-buih ombak menciptakan perpaduan yang elok. Saya memutuskan menikmati sunrise di Siti Hinggil . Siti Hinggil adalah sebuah menara di atas bukit di ujung barat pantai Tanjung Papuma. Menara ini sengaja dibuat oleh Perhutani sebagai tempat untuk wisatawan melihat panorama seluruh Tanjung Papuma, serta sebagai pos pemantauan keamanan dan hewan-hewan yang ada di wilayah tersebut.













Menuju Siti Hinggil saya harus berjalan menanjak seperti tangga, kiri-kanan rimbun pepohonan hutan, semakin keatas kiri kanan semakin terlihat hamparan laut Selatan, terlihat begitu banyak batu karang atau warga menyebutnya atol-atol. Sebutan ini karena karang terombang ambing di tengah laut biru dan terlihat seperti pulau-pulau karang. Ada 7 (tujuh) karang besar di Tanjung Papuma ini, deretan pulau karang ini memiliki nama sendiri-sendiri yang diambil dari tokoh pewayangan seperti, Pulau Batara Guru, Pulau Kresna , Pulau Narada, Pulau Nusa Barong, Pulau Kajang dan Pulau Kodok karena pulau karang ini bentuknya mirip dengan kodok raksasa yang timbul tenggelam di tengah laut. Dari Siti Hinggil saya juga menangkap pemandangan garis pantai yang menakjubkan, pantai putih dan halus, warna air laut yang biru kehijau-hijauan, dan perahu-perahu nelayan warna warni sungguh menciptakan decak kagum tiada habisnya. Matahari mengintip perlahan, semburat keemasan segera tercipta diantara kabut-kabut diujung pantai. Dan sekarang saya bebas beraksi bak fotografer profesional.











Lembutnya pasir berpadu birunya laut
Dua jam kemudian kami sudah kecapaian berkejaran dengan ombak, memutuskan mandi dan makan. Kamar mandi berjajar rapi dan bersih di sepanjang lokasi. Hanya dengan Rp. 2.000,00 kami bisa mandi dengan air yang bersih dan segar. Setelah rapi kami memutuskan mencari makanan. Kami menemukan beberapa nelayan yang habis melaut, ikan-ikan segar menggoda kami untuk membeli. Dengan bantuan pemilik warung makan di pinggir pantai 2 ikan bawal besar siap diolah menjadi ikan bakar yang wangi. Kami menunggu dengan menikmati es kelapa muda segar. Angin semilir diantara pohon-pohon di sekitar warung makan, beberapa lutung (monyet) bersenda gurau di dahan-dahan pohon. Jenis fauna ini masih banyak di kawasan hutan di tepi pantai.








Beberapa saat kemudian wangi ikan bakar menusuk hidung, nasi putih, lalapan, sambal terasi segar mengundang rasa lapar. Dalam sekejab kami sudah menghabiskan semuanya. Lezat dan kenyang. Saat itu hari sudah menjelang siang, matahari bersinar tapi udara terasa sangat sejuk. Hutanlah yang menciptakan kesejukan. 


Eksotisme Sang Perawan
Panorama alam Tanjung Papuma sesungguhnya adalah perpaduan antara keindahan alam yang bernuansa hutan, laut dan gugusan pulau karang. Seperti biasa sambil hunting moment saya berjalan kaki. Eksotisme Tanjung Papuma serasa tak ada habisnya, saya menyebutnya Sang Perawan. Tanjung Papuma dengan keindahan yang jelita sama sekali tak tersentuh kekinian. Tak ada hingar bingar diskotik maupun pub disini. Bening dan hening. Ekosistem berputar dengan alami. Binatang, tumbuhan dan manusia berdampingan. Asli dan mengagumkan, seperti pesona Sang Perawan yang pandai merawat dirinya dari modernisasi budaya dan sentuhan luar. Tanjung Papuma mengajarkan kemurnian diantara hiruk pikuk bahan pengawet yang melanda sektor makanan di negeri kita. Kawan, datanglah kemari dan nikmati keindahan sang perawan.












Sunset dan Berkemas
Keindahan sunset disini ditingkahi dengan burung-burung yang pulang ke sarang, terbang berkelompok disela-sela semburat warna jingga menjelang pekat. Saya duduk menikmati sunset, menikmati sisa-sisa matahari tenggelam. Menyaksikan pedagang-pedagang mulai berkemas, polisi pantai berteriak mengingatkan pengunjung segera menjauh dari pantai, petugas kebersihan tergesa menyapu sampah-sampah. Semuanya bergerak dalam irama yang tulus. Bau dupa yang dibakar dari wihara menyengat. Sungguh perjalanan yang tidak terlupa, bahkan saya ingin kembali lagi ke sini suatu hari, menikmati kembali keindahan Sang Perawan, menyentuh pasirnya yang halus dan airnya yang biru.


You might also like: