Senin, 05 November 2012

bermimpilah, dan biarkan Tuhan memeluk mimpi-mimpimu



Saya penyuka warna jingga, penggila tepatnya. Warna matahari terbit dan warna matahari tenggelam itu selalu memukau saya, membuat hari-hari saya menjadi lebih bersemangat, bila pagi semangat mengejar jingga pagi, dan di akhir hari semangat menikmati jingga senja. Sebenarnya saya bukan hanya penyuka senja, tapi juga angin,  dedaunan,  pelangi,  hujan, pegunungan, embun pagi dan saya menikmati berbicara dengan mereka. Saya juga suka menulis. Inilah yang kemudian saya anggap hal yang unik dari saya, saya merasa mereka yang ada disekitar saya seperti ‘bernyawa’, bisa mendengar saya, merasakan saya. Itu juga yang membuat saya kecandukan mendaki, karna gunung menyimpan ‘mereka’ yang saya suka. Mendaki seperti mengisi energi yang hilang di saat hari-hari beraktivitas dengan bekerja,kuliah berkejaran waktu dan deadline. Efeknya sangat luar biasa, saya merasakan lebih dekat semua keindahan dan keagungan  Sang Maha Pencipta, merasakan saat-saat sulit, sehingga begitu berharganya seorang teman. Dari perjalanan-perjalanan itu melahirkan saya yang baru, dengan pemahaman yang lebih dalam tentang hidup. Dan tentang lahirnya mimpi-mimpi.

Saya bekerja 12 tahun di bagian Accounting dan Keuangan, tapi waktu tidak menciptakan keterikatan dan rasa cinta pada bidang itu. Saya lebih bersemangat mencari tujuan-tujuan perjalanan, tiket-tiket yang murah, mengamati peta-peta. Itulah keunikan saya. Saya belum nyaman seperti yang orang  lihat dari diri saya. Saya lebih suka tantangan daripada berdiam di balik meja menghitung angka dan jurnal-jurnal. Tapi itu tak menjadikan saya tidak berprestasi di pekerjaan saya, saya berprinsip melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, karena pekerjaan adalah kesempatan saya untuk mencapai tujuan dan mimpi-mimpi saya. Saya ingin mengunjungi tempat-tempat di bumi yang selama ini hanya bisa saya lihat dan baca di buku dan di internet. Saya ingin menjadi penulis mengenai perjalanan, mengabadikannya di kamera saya, di diary dan di hati saya sebagai wujud kekaguman dan rasa syukur yang tak pernah terhingga pada Tuhan.

Inilah saya pengagum alam, penyuka jingga, yang tak pernah berhenti menulis dan tak pernah lelah untuk bermimpi. “ bermimpilah, dan biarkan Tuhan memeluk mimpi-mimpimu ( Andrea Hirata) “ DANberjalanlah, karena perjalanan selalu melahirkan cinta,kenangan dan sesuatu yang membuat kita kian dekat dengan Tuhan “ (Asma Nadia)

Being a Good Friend


10 KIAT
MENJADI SAHABAT YANG BAIK

1.
Bersikaplah terbuka. Keterbukaan tidak saja akan membuat sahabat anda lebih mengenal anda, tetapi anda juga akan lebih mengenal diri sendiri.

2.
Ungkapkanlah perasaan-perasaan, keinginan dan harapan-harapan anda. Hanya dengan keterbukaan, anda bisa bicara dari hati kehati, dan itu sangat penting bagi keintiman persahabatan.

3.
Ciptakanlah keseimbangan antara memberi dan menerima. Anda tidak cukup hanya berperan sebagai pemberi tanpa menerima atau hanya sebagai penerima tanpa memberi. Hal ini menyangkut aspek yang luas, termasuk berbagi kegembiraan dan kesedihan.

4.
Terimalah sahabat anda sebagaimana adanya. Jadilah sahabatnya tanpa menuntutnya berubah sesuai keinginan anda. Mungkin dia terlalu cerewet, agak cuek, sangat sensitif atau matre. Dia memang tidak sempurna dan mungkin sering melakukan hal-hal yang anda tidak sukai. Namun jangan lupa, andapun tidak luput dari kelemahan dan kekurangan.

5.
Bila sahabat anda mempunyai sifat atau kebiasaan yang umumnya tidak disukai orang lain dan bisa menghambat pergaulannya, ingatkanlah dia pada waktu yang tepat. Barangkali selama ini dia tidak menyadari atau belum pernah ada seorangpun yang mengkritiknya. Kalau diperlukan, berilah saran dan biarkan dia berubah sedikit demi sedikit. Supaya fair, boleh juga anda memintanya mengkritik anda.

6.
Bermurahhatilah. Ulurkanlah tangan ketika ia memerlukan bantuan, hiburlah ketika dia sedang sedih, dengarkanlah ketika dia mencurahkan isi hatinya,
temanilah ketika dia mengalami masa-masa sulit, doronglah semangatnya dll.

7.
Berikanlah perhatian. Meskipun ia tampak tidak membutuhkannya, namun dia akan senang menerimanya. Jangan melupakan hari-hari istimewanya, bawakan oleh-oleh ketika anda pulang dari kota, pujilah potongan rambutnya yg bagus, tanyakan khabar keluarganya, dsb. 

8.
Bersikaplah penuh toleransi. Tidak ada masalah bila Anda berbeda dengan sahabat Anda, baik agama, suku, prinsip atau kebiasaan. Semua itu bisa memperkaya suatu persahabatan bila kedua belah pihak mau saling menghargai. Dan semakin baik toleransi anda, maka akan semakin matang kemampuan anda bersosialisasi. Hargailah sahabat anda sebagai seorang pribadi yang punya harga diri. Meskipun hubungan sudah sangat akrab, dia masih bisa tersinggung dengan sikap dan ucapan anda. Hatinya bisa terluka bila dihina, dikecam atau dipermalukan, meskipun dalam konteks bercanda.

9.
Hormatilah privasi sahabat anda. Bila dia menceritakan sesuatu rahasia, jangan membocorkannya karena itu berarti mengkhianati perasaannya. Ketika dia sedang ingin sendiri, jangan mengganggunya. Jangan tergoda untuk membuka buku hariannya, tas atau dompet miliknya tanpa ijin, dsb.

10.
Bila terjadi konflik, selesaikanlah segera . Mulailah mengambil inisiatif untuk menyelesaikannya. Jangan menunda-nunda apalagi bersikap seakan-akan tidak ada masalah. Meskipun konflik bisa mengganggu hubungan persahabatan, namun bila diselesaikan dengan baik bisa membuat hubungan menjadi lebih intim.

You might also like: